Selasa, 05 Februari 2013

Belajar Blog

Belajar Blog lagi...

Menyenangkan, itulah kata yang mengalir sebening embun dari lubuk hati yang paling dalam....ternyata tidak sulit belajar mengupload file lewat Issuu.com. tampilannyapun enak dilihat dan di baca....eheem....semoga ilmu yang bermanfaat ini dapat selalu kukenang...terima kasih Bu Yunis yang telah mengajariku, Pak Ahmad, and Pak Agus....oh ia Mas Diki and Mrs. Shopia cek gu yang manis.....thanks for all!.
adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. kalau belum terdaftar, silahkan mendaftar dulu di Issuu.com
2. jika sudah terdaftar, langsung saja mengupload file, langsung  Browser file dari dokumen kita,
   kemudian isi kotak dialog yang diminta,
3. setelah diisi secara lengkap, langsung di klik Upload. tunggu sampai selesai
4. untuk melihat file kita, silahkan klik go to labrary
5. cari kode embednya dan copi kodenya lalu masukkan ke blog dengan cara mengentri dan
    tempatkan di HTML
6. jadi deh....selamat mencoba ya..

Makalahku

Makalah Teaching and Learning.....

MEAN

Menghitung rata-rata itu mudah, ini caranya anak-anakku sekalian, selamat belajar! Lihat disini

PENGARUH KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN KUDUS

PENGARUH KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN KUDUS

Jumat, 01 Februari 2013

INFO UN 2013


Ujian Nasional akan dilaksanakan pada  bulan April mendatang, yaitu dimulai pada tanggal 15 untuk siswa SMA/SMK sederajat. Aturan UN tidak banyak berubah, batas kelulusan masih 5,5 dan nilai minimal 4,0 pada mata pelajaran yang di UN kan. Untuk komposisi bobot masih 40 % nilai sekolah  dan 60% nilai UN. Hal ini berlaku bagi siswa SD, SMP, dan SMA sederajat. Tambahan buat SMK ada nilai kompetensi kejuruan dengan kriteria kelulusan 6,0.  Info Selengkapnya baca
Sumber : http://edukasi.kompas.com

Ada yang baru pada UN tahun ini yaitu: akan dibuat 20 variasi soal berbeda demi untuk meminimalisir kecurangan yang selalu menodai UN disetiap tahunnya. Tapi kecurangan akan tetap saja bisa dilakukan bagi pihak-pihak yang ketakutan menghadapi UN. Namun, salut saya katakan buat pemerintah yang telah bekerja keras malawan kekufuran ini. semoga rumus ini menjadi rumus jitu buat terlaksananya kejujuran dalam pelaksanaan UN ditahun ini dan tahun mendatang. Sehingga kekacauan yang selalu dibuat ketika UN yang selalu pula dijadikan kambing hitam buat menghapuskan UN di negeri ini. Padahal UN itu penting dilakukan, apalagi jika dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan pengajaran di sekolah. Selamat berjuang anak-anakku, hadapilah UN dengan tenang dan bekerja keraslah untuk meraih kesuksessan hari depanmu....raihlah hari depan yang cerah. GOOD LUCK!

AL-MA"TSURAT

Nah, ini dia dzikir al-ma'tsurat.....selamat mendengarkan...

Al-Qur'anku

Untuk memberikan nutrisi kepada spritual kita, ini Al-qur'an yang dapat menyejukkan hati.....

Teori Motivasi Maslow


Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)

Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu : (1) kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex; (2) kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual; (3) kebutuhan akan kasih sayang (love needs); (4) kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan (5) aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata. 

Teori Kognitivisme


Teori Kognitivisme
1)    Hakikat teori Kognitivisme
Teori kognitif pada hakikatnya adalah teori yang menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan manusia memahami berbagai pengalamannya sehingga mengandung makna bagi manusia tersebut. Teori kognitif menekankan pada struktur ingatan  dan pengetahuan atau skemata terhadap proses penerimaan, pemerosesan penyimpanan, pemanggilan kembali informasi yang telah ada di dalam skemata atau tidak dapat memanggil kembali skemata yang telah ada di pusat memori atau lupa.

Teori Belajar Humanisme


Teori Humanisme

1)     Hakikat teori Humanisme
Menurut teori humanistik,  tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini beruaha memahami prilaku balajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatannya.Tujuan utama para pendidik adalah membantu sisiwa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu  masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan mambantu dalam mawujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.

KONSTRUKTIVISME


KONSEP BELAJAR KONSTRUKTIVISME

1) Pandangan Konstruktivisme tentang Belajar
Salah satu pandangan tidak begitu saja memberikan pengetahuan kepada siswa tetapi siswalah yang harus aktif membangun pengetahuan dalam pikiran mereka sendiri. Secara filosifis, belajar menurut teori konstruktivisme adalah membangun pengetahuan sedikit demi sedikit, yang kemudian hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Oleh karena itu. Slavin (2009) mengatakan bahwa proses belajar dan pembelajaran siswa harus siswa harus terlibat aktif dan siswa menjadi pusat kegiatan belajar dan pembelajaran di kelas.

PENDEKATAN BEHAVIORISME


TEORI BELAJAR
Teori belajar dikelompokkan menjadi empat, yaitu: teori Behaviorisme, teori Kognitivisme, teori Konstruktivisme, dan teori Humanisme.[1]
a.    Teori Behaviorisme
1.    Hakikat Teori Behaviorisme
Behaviorisme merupakan salah satu pendekatan di dalam psikologi pendidikan yang didasari keyakinan bahwa anak dapat dibentuk sesuai dengan apa yang diinginkan oleh orang membentuknya. Dngan kata lain, semua prilaku diperoleh individu setelah berinteraksi dengan lingkungan yang telah dikondisikan.